Selasa, 24 November 2020

30 Faidah Seputar Asma Wa Sifat

 alhamdulillah 

=…

*PENGANTAR PENERJEMAH*

 ﷽

.

*Segala puji hanyalah milik Allâh Azza wa Jalla. Sholawat-dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada-junjungan dan nabi kita, Muhammad صلى الله عليه وسلم ,dan juga kepada keluarga, sahabat dan siapa saja yang mengikuti jalan beliau.dengan cara yang baik.*

.

*Alhamdulillah, dengan pertolongan dan kemudahan-dari Allah akhirnya kami dapat menghadirkan ebook yang-berisi ilmu yang paling bermanfaat secara mutlak, yaitu ilmu-yang membahas tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah.*

.

*Betapa tidak? Ilmu yang kita pelajari ini adalah tentang-pencipta kita, sementara kemuliaan ilmu itu bergantungpada obyek yang dipelajari, dan yang kita pelajari di sini-adalah tentang Allah. Dan kita tidak bisa mengenal Allah-melainkan melalui Kalam-Nya (al-Qur’an) dan melalui lisan-nabi-Nya yang mulia صلى الله عليه وسلم.*

.

*Semoga upaya kami yang sederhana ini dapat-memberikan manfaat bagi kami dan kaum muslimin yang-membacanya, dan menjadikan amalan kami ini sebagai-amalan yang ikhlas karena-Nya, serta menjadi bekal bagi-kami di hari yang tiada berguna harta dan anak-anak,melainkan hati yang selamat.*

.

*Tentunya sebagai manusia biasa, akan didapati di dalam-terjemahan ebook ini ada kekeliruan dan kesalahan di sana-sini, karena itu besar harapan kami tegur sapa dan kritikan-dari pembaca sekalian.Akhirul kalam, semoga upaya yang sederhana ini bisa memberikan manfaat bagi umat.*

.

*MUQODDIMAH*

 ﷽

*Segala puji hanyalah milik Allâh Azza wa Jalla. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.*

*Berikut ini adalah sejumlah faidah dan himpunan ringkasan berkenaan dengan Asma wa Shifat Allâh Ta'ala.*

*Aku memohon kepada Allâh untuk menjadikan risalah ini bermanfaat, dan membalas dengan kebaikan bagi siapa saja yang turut andil dan membantu di dalam mempersiapkan risalah ini berikut penyebarannya.*

.

*FAIDAH PERTAMA*

.

*Tidak ada kebahagiaan, kesuksesan, kebaikan dan-kenikmatan bagi seorang hamba, melainkan dengan-mengenal Rabb-nya dan menjadikan hanya Allâh semata-sebagai tujuan tertingginya serta menjadikan ibadah kepada-Allâh sebagai qurrotu ain (penyejuk mata) baginya.1*

.

*Karenanya tidak ada kebahagiaan bagi seorang hamba di-dunia dan di akhirat kecuali dengan mengenal Allâh dan ber-tafaqquh (berusaha memahami) tentang asma (nama-nama) Allâh yang husna (indah).*

*****

1.ash-Showaiqul Mursalah karya Ibnul Qoyyim I/366 dengan sedikit-perubahan

.

*FAIDAH KEDUA*

.

*Ilmu tentang Allâh berikut nama-nama dan sifat-sifat-Nya, merupakan ilmu yang paling mulia dan paling tinggi-secara mutlak (absolut). Karena kemuliaan suatu ilmu tergantung dengan kemuliaan obyek ilmu tersebut (Syaroful‘Ilmi bi syarofil ma’lum), sementara obyek yang dipelajari di dalam ilmu ini, tidak lain dan tidak bukan adalah Allâh Azza.wa Jalla berikut nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-Nya.*

.

*Mengarahkan diri untuk mempelajari ilmu ini dan.menyibukkan diri memahaminya, berarti mengarahkan diri kepada ilmu yang paling mulia dan menyibukkan diri kepada.tujuan tertinggi serta karunia terbaik yang diperoleh oleh seorang hamba.2*

2. Tafsir as-Si'di hal 3

.

*FAIDAH KETIGA*

.

*Hakikat iman itu adalah, seorang muslim mengenali-Rabb-nya yang ia imani dan mengarahkan upayanya untuk lebih mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya, hingga ia mencapai tingkatan.yakin.*

*Sejauh mana pengenalannya (ma’rifah-nya) kepada.Rabbnya, sejauh itu pula tingkat keimanannya. Setiap kali.bertambah pengetahuannya (ma’rifah-nya) terhadap Rabb-nya, maka bertambah pula keimanannya. Demikian pula.sebaliknya, semakin minim ma’rifah seorang hamba, maka.semakin berkurang pula imannya.3*

*****

3.Tafsir as-Si’di hal 35

.

*FAIDAH KEEMPAT*

.

*Pengertian Tauhid Asma wa Shifat adalah, meyakini.keesaan Rabb Jalla Jalâluhu dengan kesempurnaan-Nya yang.absolut (mutlak) dari segala segi, berikut sifat-sifat-Nya yang.agung, mulia dan indah, yang tidak ada satupun yang.sepadan dengan-Nya, dari segi manapun.*

.

*Yang demikian ini adalah dengan cara menetapkan bagi.Allâh, apa yang Allâh tetapkan bagi diri-Nya sendiri, atau apa.yang ditetapkan oleh Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم ,berupa seluruh.nama-nama dan sifat-sifat-Nya berikut makna dan hukum-hukumnya yang berkaitan, yang datang penetapannya di.dalam al-Qur’ân dan as-Sunnah, yang layak sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya, tanpa menafikan(meniadakan) sebagian darinya, tanpa ta’thil (menolak-maknanya), tanpa tahrif (memalingkan maknanya) dan tanpa tamtsil (menyerupakannya).*

.

*Juga dengan cara menafikan apa yang Allâh nafikan bagi.diri-Nya dan yang dinafikan oleh Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم dari sifat-sifat yang mengandung kekurangan dan cela, dan dari segala hal.yang dapat menafikan kesempurnaannya4, semisal tidur,lupa, zhalim, lemah, lelah dan yang semisal.*

.

Allah Ta'ala berfirman 

.

 ۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

.

*“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah.yang Maha Mendengar dan Melihat.”* [QS asy-Syuro : 11]

.

*Di dalam ayat ini, mengandung penafian terhadap.tamtsil (penyerupaan Allâh dengan makhluk) dan itsbat*

.

4.al-Qoulus Sadid Syarh Kitabit Tauhid karya as-Si’di hal. 18

.

*FAIDAH 5*

.

*Nama-nama dan sifat-sifat Allâh itu tauqifiyah (baku) dan akal tidaklah berperan di dalamnya.*

.

*Maka dari itu, tidak boleh menetapkan bagi Allâh Ta’ala.nama-nama atau sifat-sifat-Nya yang indah melainkan dengan apa yang ditunjukkan oleh al-Qur’ân dan As-Sunnah.atas penetapannya.*

.

*“Karena akal tidaklah mampu menjangkau apa yang.layak bagi Allâh Ta’ala dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya,karenanya wajib wuquf (abstain/berhenti) di dalam hal ini.dan tunduk kepada nash (dalil), sebagaimana firman Allåh Ta’ala :*

.

وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ السَّمْعَ وَا لْبَصَرَ وَا لْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَا نَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا

.

*"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."*

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)

.

Dan firman-Nya :

.

قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْـفَوَا حِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَ الْاِ ثْمَ وَا لْبَـغْيَ بِغَيْرِ الْحَـقِّ وَاَ نْ تُشْرِكُوْا بِا للّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا وَّاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

.

*"Katakanlah (Muhammad), Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui."*

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 33)

.

*Karenanya, memberikan nama dan sifat kepada Allâh.Ta’ala dengan nama dan sifat yang tidak Allâh tetapkan bagi.diri-Nya, atau mengingkari nama dan sifat yang Allâh tetapkan untuk diri-Nya, maka ini merupakan bentuk jinayah(kejahatan/kriminalitas) terhadap hak Allâh Azza wa Jalla*

.

*Maka dari itu wajib berpegang dengan adab di dalam hal.ini, dan mencukupkan dengan apa yang datang dari nash(dalil al-Qur’ân dan as-Sunnah).”5*

*****

5.Lihat : al-Qowa’idul Mutsla fî Shifatillah wa Asma`ihil Husna karya Ibnu‘Utsaimin hal 13

.

*FAIDAH KEENAM*

.

Diantara nama-nama Allâh yang ditetapkan di dalam al-Qur’ân adalah :

*Allâh[6]*

*ar-Rahmân [Yang Maha Pengasih]7*

*ar-Rahîm [Yang Maha Penyangan]8*

*al-Mâlik [Yang Menguasai dan Memiliki]9*

*al-Quddûs [Yang Maha Suci]10*

*as-Salâm [Yang Maha Sejahtera]11*

*al-Mu`min [Yang Menjaga Keamanan]12*

*al-Muhaimin [Yang Memelihara Keselamatan]13*

*al-Aziz [Yang Maha Perkasa]*

*al-Jabbâr [Yang Maha Berkuasa]14*

*al-Mutakabbir [Yang Maha Memiliki Keagungan]15*

*al-Khôliq [Yang Maha Mencipta]16*

*al-Bâri` [Yang Maha Mengadakan]17*

*al-Mushowwir [Yang Maha Membentuk rupa]18*

*al-Azîz [Yang Maha Perkasa]19*

*al-Hakîm [Yang Maha Bijaksana]20*

*al-Ghafûr [Yang Maha Pengampun]21*

*at-Tawwâb [Yang Maha Menerima Taubat]22*

*asy-Syakûr [Yang Maha Berterimakasih]23*

*al-Halîm [Yang Maha Penyantun]24*

*al-Qodîr [Yang Maha Berkemampuan]25*

*al-Karîm [Yang Maha Dermawan]26*

dan selainnya.

*****

6.Nama Allâh disebutkan sebanyak 1.842 kali di dalam al-Qur`ân, dan maknanya sebagaimana disebutkan sebagian ulama adalah al-Ma`lûh artinya yang dijadikan ilah (sesembahan).Pent.

7 Nama ar-Rahman disebutkan sebanyak 159 kali di dalam al-Qur’an.diantaranya di QS al-Fatihah : 1 dan 3, QS al-Baqoroh : 163, QS an-Nisa : 41,dst.Pent.

8 Nama ar-Rahim disebutkan sebanyak 146 kali di dalam al-Qur’an,diantaranya di QS al-Fatihah : 1, al-Baqoroh : 37, 54, 128, 160, 163, dst. Pent.

9 Diantaranya dalam QS Thoha : 114, al-Mu’minun : 116, al-Jumu’ah : 1.Pent.

10 Diantaranya dalam QS al-Hasyr : 23 dan QS al-Jumu’ah : 1.Pent.

11 Lihat QS al-Hasyr : 23. Pent.

12.Lihat QS al-Hasyr : 23. Pent.

13 Lihat QS al-Hasyr : 23. Pent.

14 Lihat QS al-Hasyr : 23. Pent.

15 Lihat QS al-Hasyr : 23. Pent.

16 Lihat QS al-Hasyr : 24. Pent.

17 Lihat QS al-Hasyr : 24. Pent.

18 Lihat QS al-Hasyr : 24. Pent.

19 Diantaranya QS al-Baqoroh : 129, Ali Imran : 6, 18, 62, 126, Al-Maidah : 118,dll.Pent.

20 Diantaranya QS al-Baqoroh : 129, Ali Imran : 6, 18, 62, 126, Al-Maidah : 118,dll.Pent.

21.Diantaranya QS Yunus : 107, Yusuf : 98, al-Hijr : 49, al-Kahfi 58, dll.Pent.

22 Diantaranya QS al-Baqoroh : 37, 54, 128, 160, 222, at-Taubah:104, dll. Pent.

23 Diantaranya QS Fathir : 30, 34, asy-Syuro : 23, at-Taghobun :17.Pent.

24 Diantaranya QS al-Baqoroh : 225, 235, 263, Ali Imran : 155, an-Nisa : 12, dll.Pent.

25 Diantaranya QS al-Anfal : 41, at-Taubah : 39, Hud : 4, an-Nahl : 70, dll.Pent.

26 Diantaranya QS an-Naml : 40 dan al-Infithar : 6.Pent.

.

*FAIDAH KETUJUH*

.

Diantara nama-nama Allâh yang ditetapkan di dalam hadits Nabî adalah:

*al-Jamîl [Yang Maha Indah]27*

*ar-Rafîq [Yang Maha Lemah Lembut]28*

*as-Subbûh [Yang Maha Bersih]29*

*asy-Syâfi [Yang Maha Penyembuh]30*

*ath-Thayib [Yang Maha Baik]31*

*al-Muqoddim wal Mu’akhkhir [Yang Maha-Mendahulukan dan Mengakhirkan]32*

*al-Mu’thi [Yang Maha Memberi]33*

dan selainnya.

.

27.Diantara dalilnya adalah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: 

*“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan”*,(HR. Muslim)

.

28 Diantara dalilnya adalah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: 

*"Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah Maha Lemah Lembut. Allah mencintai kelembutan.”* (HR. Muslim)

.

29 Diantara dalilnya adalah doa Nabi صلى الله عليه وسلم: 

*“Maha bersih dan maha suci (Engkau), Rabbnya malaikat dan ruh (Jibril)”* [HR.Muslim]

.

30 Diantara dalilnya adalah doa Nabi صلى الله عليه وسلم:

*Ya Allâh, Rabb semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan.sembuhkanlah,Engkau adalah asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (lain)”* [Muttafaq alaihi]

.

31 Diantara dalilnya adalah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: 

*"Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik."* [HR Muslim]

.

32 Diantara dalilnya adalah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: 

*“Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Engkau pula Yang Maha Mengakhirkan, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”* (Muttafaqun alaih)

.

33 Diantara dalilnya adalah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: 

*"Siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan fahamkan diamtentang urusan agamanya. Allah itu Maha Pemberi dan Aku yang membagi-bagikannya."* [HR Bukhari]

.

*FAIDAH KEDELAPAN*

.

*Diantara sifat-sifat Allâh adalah : al-Hayah (Maha Hidup), al-‘Ilm (Maha Berilmu), as-Sam’u (Maha Mendengar), al-Bashor (Maha Melihat), al-Kalam (Maha Berbicara), al-Maghfiroh (Maha Mengampuni), al-Qudroh(Maha Berkuasa), al-Masyi`ah (Maha Berkehendak), al-Wajh (Memiliki wajah), al-‘Ainan (Memiliki dua mata), al-Yadan(memiliki dua tangan), al-Istiwa` ‘alal Arsy (bersemayam di atas arsy), al-Maji` (yang datang pada hari kiamat) yang akan.memisahkan hamba-hamba-Nya di hari kiamat, dan selainnya.*

.

*FAIDAH KESEMBILAN*

.

*Nama-nama Allâh itu tidak terbatas hanya berjumlahtertentu secara spesifik [yaitu hanya 99 saja,pent.], berdasarkansabda Nabi صلى الله عليه وسلم di dalam doa memohon kelapangan darikegundahan dan kesedihan*

.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ

.

*Allaahumma innii 'abduka, wabnu 'abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fii kitaabika, au 'allamtahu ahadan min kholqika, awista'tsarta bihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka, an taj'alal qur-aana robii'a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.*

.

*Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam), dan anak hamba perempuanMu (Hawa), ubun-ubunku berada di tanganMu, hukumMu berlaku terhadap diriku, dan ketetapanMu adil pada diriku. Aku memohon kepadaMu dengan segala Nama yang menjadi milikMu, yang Engkau namai diriMu dengannya, atau yang Engkau turunkan di dalam kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisiMu, maka aku mohon dengan itu agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, pelipur kesedihanku, dan penghilang bagi kesusahanku.34*

HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih.

.

*Perkataan Nabî berkenaan dengan apa yang Allâh simpan di dalam ilmu ghaib di sisi-Nya, tidaklah mungkin seorang hamba bisa membatasinya dan tidak pula mampu menjangkaunya.35*

*****

34 HR Ahmad 4317, juga terdapat dalam Shahih at-Targhib Wat Tarhib

35 Lihat : Sya`nud Du’a` karya al-Khaththabi hal. 23, Syarah Nawawi ‘Ala-Shahih Muslim V/17 dan al-Qowa’idul Mutsla karya Ibnu ‘Utsaimin hal. 14

.

*FAIDAH KESEPULUH*

.

Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم di dalam hadits :

*“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus nama.kurang satu, siapa yang menyebutnya (ahshoha) maka akan masuk surga.”36*

.

*Hadits ini tidak menunjukkan pembatasan nama-nama.Allâh hanya 99 saja. Imam an-Nawawi menukilkan ijma'(kesepakatan) ulama berkenaan dengan hal ini.37*

.

*Namun makna bilangan (99) di dalam hadits ini adalah,siapa yang ‘menghitungnya’ (ahshohu) akan masuk surga,maksud hadits ini adalah pemberitahuan (ikhbar) bagi Siapa yang “menghitung”-nya akan masuk ke dalam surga. Jadi, ini.bukanlah bermaksud pembatasan bilangan nama-nama Allah.*

.

*Hal ini seperti ucapan Anda, “saya punya uang 100 riyal.yang saya persiapkan untuk sedekah.” Bukan artinya Anda.tidak punya uang selain 100 riyal ini, yang belum Anda persiapkan untuk sedekah.38*


36 HR Bukhari 2736 dan Muslim 2677

37 Lihat Syarh an-Nawawi ‘Ala Shahih Muslim VII/15

38 Lihat :Sya`nu ad-Du`a karya al-Khaththabi hal 24, Syarh an-Nawawi

.

*FAIDAH KESEBELAS*

*Tidaklah shahih riwayat dari Nabî صلى الله عليه وسلم yang menyebutkan secara spesifik (ta’yin) ke-99 nama-nama Allâh ini. Hadits yang diriwayatkan berkenaan dengan ta’yin(penyebutan.secara spesifik) nama-nama Allâh ini adalah hadits yang.lemah menurut ulama ahli hadits.39*

*****

39 Lihat : Majmu’ al-Fatwa VI/379,383; Tafsir Ibnu Katsir III/415 dan Fathul Bari karya Ibnu Hajar 11/215

.

*FAIDAH KEDUABELAS*

.

*Ulama berbeda pendapat mengenai kata ihsha.(menghitung)nama-nama Allâh Ta’ala di dalam hadits Nabî:“siapa yang menghitungnya akan masuk surga”.*

.

*Kesimpulan dari pendapat para ulama adalah, bahwa makna-ihsha di sini mencakup :*

.

*• Menghafalnya dan mengerti maknanya. Jadi mencakup secara lafazh dan makna.*

*• Mengamalkan konsekuensi kandungan maknanya dan.beribadah kepada Allâh dengannya. Karena apabila seseorang mengetahui bahwa Allâh itu al-Ahad, maka.dia takkan menyekutukan-Nya dengan selain-Nya.*

.

*Jika ia tahu bahwa Allâh Azza wa Jalla itu ar-Rozzaq maka ia takkan meminta rezeki kepada selain-Nya.*

.

*Jika ia tahu bahwa Allâh itu ar-Rahim maka ia berupaya.mencari rahmat-Nya dan mengamalkan ketaatan yang merupakan sebab diberikannya rahmat ini.*

.

*Jika ia tahu bahwa Allâh itu al-Ghafûr maka ia berupaya.mencari maghfirah-Nya, dan seterusnya.*

.

*• Berdoa kepada Allâh dengan menggunakannya,sebagaimana firman Allåh Azza wa Jalla :*

.

وَلِلّٰهِ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى فَا دْعُوْهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْۤ اَسْمَآئِهٖ ۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ 

.

*"Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."*

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 180)

.

Semisal mengucapkan, 

*“Ya Rahman, irhamni (rahmatilah aku)”,*

*“Ya Ghafur, ighfirl li (ampuni aku)”*

*“Ya Tawwab, tub ‘alayya (terimalah taubatku)”*

*Ya Rahim, Sayangilah aku*

*Allaahumma innaka 'afuwwun, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii*

*Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah aku.*

dan seterusnya 

.

Syaikh Muhammad Shâlih al-Munajjid

Tidak ada komentar: