Senin, 16 Maret 2020

Penyebab Hati Keras dan Sulit Menerima Hidayah

Jika hati sudah terlanjur keras, maka untuk melembutkannya bukanlah pekerjaan yang mudah. Bahkan bagi sebagian orang ia lebih berat ketimbang pekerjaan lain semisal bersedekah.
.
.
Karena itu, Abdullah bin Umar mengatakan, “Sungguh menangis karena takut kepada Allah SWT lebih aku cintai daripada bersedekah dengan 1000 dinar.” Mungkin maksud Abdullah bin Umar, menangis karena Allah lebih berat dibanding bersedekah 1000 dinar.
Rasulullah SAW berlindung dari hati yang keras dan tidak khusyu’. اللهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع ومن قلب لا يخشع ومن نفس لا تشبع ومن دعوة لا يستجاب لها. رواه مسلم
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan”. [HR. Muslim]
.
1. Terlalu banyak makan 
Dari Bisyr bin Harits, “Dua hal yang mengeraskan hati; banyak bicara dan banyak makan.”
Selain dapat membuat hati menjadi keras, terlalu banyak makan juga dapat menimbulkan sifat malas, berat badan tidak ideal, mudah terserang penyakit dan akan sulit untuk berpikir. .
.
2. Terlalu banyak bicara 
Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ
“Tidak akan lurus iman seorang hamba hingga lurus hatinya. Dan tidak akan lurus hatinya hingga lurus lisannya”. [ HR. Ahmad ]
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata benar atau diam”. [HR. Muslim, Baihaqi dan lainnya]
.
3. Terlalu banyak tertawa

Rasulullah SAW bersabda: “Banyak tertawa itu mematikan hati”. [HR. Ahmad]
Tertawa bukan hal yang dilarang, Rasulullah sendiri pernah tertawa namun itu dilakukan sewajarnya. Karena itu ditegaskan di awal bahwa beliau banyak menangis dan sedikit tertawa.
.
.

Tidak ada komentar: